Kehidupan. Kata yang mewakili makhluk hidup, bumi yang kita pijak serta langit yang kita junjung. Semuanya berjalan secara bersamaan tiap hari dan tiap waktu. Tentunya ketiga komponen ini tidak boleh terpisah maupun hilang. Karena bila salah satu komponen itu tidak ada, maka tidak ada yang namanya keseimbangan kehidupan.
Keseimbangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Bila tidak seimbang, tentu kehidupan takkan bisa berjalan mulus. Salah satunya saja, manusia dan alam yang hidup bersamaan dan keseimbangan harus diperhatikan selama kehidupan itu berlangsung. Bila tidak, seperti contoh peristiwa tsunami di Aceh tahun 2004. Ketika itu, gempa bumi berkekuatan 9,3 skali Richter terjadi dipantai barat Aceh dikedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut mengakibatkan terjadinya patahan dilaut yang mengundang menyusutnya air laut secara mendadak lalu air laut kembali pasang ke permukaan dengan kecepatan 500-1000 km/jam dan gelombang laut setinggi 9 meter. Gelombang tsunami tersebut menghantam segala ada dipermukaan sekitar pantai Aceh. Bencana tersebut memakan korban jiwa lebih dari 200,000 ribu jiwa dan sebagian wilayah Aceh hancur lebur rata oleh air dan tanah. Bencana tsunami Aceh ini merupakan salah satu bencana tsunami terbesar didunia.
Kini sudah 9 tahun bencana tersebut berlalu, tetapi masih menimbulkan duka yang dalam bagi keluarga korban dan rakyat Indonesia. Dan seharusnya bisa menjadi sebuah kenangan dan pelajaran bagi Indonesia untuk menjaga sebuah keseimbangan. Bagaimana tidak, mungkin kejadian tersebut bisa diminimalisir dalam kondisi dan jumlah korban. Dengan menanam tanaman bakau, akan bisa menahan gelombang air laut yang deras. sekaligus bisa mengembalikan hutan bakau di Indonesia. Tak hanya itu, dengan adanya hutan bakau bisa menjadi tempat berlindungnya kepiting, ikan, udang, dan binatang laut lainnya yang bisa menjadi sumber nafkah bagi nelayan dan penduduk sekitar pantai. Tetapi luas hutan bakau di Indonesia sekarang makin berkurang karena pengalihan lahan bakau menjadi lahan untuk tambak dan lahan sawit.
Pentingnya keseimbangan menuntut manusia untuk berpikir kembali dengan siapakah manusia hidup. Janganlah kita hidup dibumi dan langit ini tanpa mempedulikan alam disekitar kita. Kalau alam sudah marah, manusia takkan bisa mengelak melawan amarahnya alam. Oleh karena itu, marilah kita untuk merenung, berpikir, dan berubah untuk peduli dengan keseimbangan hidup. Kita mulai saja dengan hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menanam tanaman hijau serta menaati peraturan yang berlaku. Memang kejadian bila alam marah atau disebut bencana alam merupakan rahasia illahi. Tetapi bukankah bencana alam merupakan teguran untuk manusia. Teguran karena manusia tidak hidup seimbang dan lebih mementingkan nafsu dan kepentingan sendiri. Maka alangkah indahnya bila manusia mau hidup seimbang, saling peduli dan mau hidup bersama dengan bumi dan langit ini. Tentu kita ingin bisa menikmati hidup sampai hari tua bahkan menutup mata. Ya kan ?
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004
Komentar
Posting Komentar